Makalah tentang Obat Mual, Muntah dan Diare
Dosen : Ery Fatmawaty, S. farm.,S,ST.M.Kes
Disusun oleh : Nur Mada Hayati (M18020017)
Prodi D3 Kebidanan STIKes Madani Jl. Wonosari km 10 Karanggayam Piyungan Bantul Yogyakarta 57929 tahun 2018-2021
Bab I
Pendahuluan
Latar belakang
Kejadian diare banyak dijumpai di masyarakat, oleh sebab itu banyak obat diare yang dijual bebas di pasaran. Penyebab diare dapat berasal dari luar dan dalam tubuh, faktor dari dalam adalah keadaan emosi sedangkan faktor dari luar dapat berupa makanan, bakteri atau virus, dan salah satu penyebab utama kematian bayi adalah kejadian diare.
Mual dan muntah merupakan suatu gejala tetapi bukan penyakit yang perlu mendapatkan terapi (baik farmakologi maupun non farmakologi) dan memilikikaitan dengan sistem saraf pusat. Pusat emesis berada dibagian otak yang bernama vomiting center. Vomiting center menerima sinyal dari neuro transmiter yang berkaitan dengan reseptor emesis. Nantinya vomiting center akan memberi respon baik dari sinyal yang didapat. Respon baiknya bisa berupa rasa mual saja atau bahkan sampai muntah
ii. Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan diare?
Obat farmakokinetik apa yang diberikan untuk penderita diare?
Apa yang dimaksud dengan Mual dan muntah?
Obat farmakokinetik apa yang diberikan untuk penderita mual dan muntah?
iii. Tujuan Penulisan
Mahasiswa faham arti penyakit diare
Mahasiswa tau obat yang harus diberikan pada penderita diare
Mahasiswa faham arti dari mual dan muntah
Mahasiswa tau obat yang harus diberikan pada penderita mual dan muntah
Bab II
Isi
A. Mual dan Muntah
Muntah adalah kondisi perut yang tidak dapat dikontrol sehingga menyebabkan perut mengeluarkan isinya secara paksa melalui mulut. Sedangkan mual adalah perasaan ingin muntah, tetapi tidak mengeluarkan isi perut. Mual merupakan perasaan yang sangat tidak menyenangkan dan memicu seseorang untuk ingin muntah. Muntah merupakan pengeluaran isi lambung yang dibantu dengan kontraksi otot yang kuat. Mual dan muntah bukanlah suatu penyakit. Mual dan muntah adalah gejala dari kondisi penyakit lain yang perlu dicari penyebabnya. Ini terkait dengan perasaan mual dan kontraksi yang kuat dari otot-otot perut. Muntah berbeda dengan regurgitasi. Regurgitasi adalah kembalinya isi lambung ke kerongkongan tanpa perlu merasa sakit atau mual dan tanpa kontraksi otot perut yang kuat.
♦ Berikut ini adalah beberapa gejala yang perlu diwaspadai dan diperiksakan ke dokter jika terjadi bersamaan dengan mual:
1. Muntah-muntah selama lebih dari 24 jam.
2. Timbul gejala dehidrasi, seperti rasa haus berlebihan, bibir dan mulut menjadi kering, buang air kecil hanya sedikit, urine berwarna gelap, mata tampak cekung, pusing atau pening sehingga sulit berdiri dan berjalan, serta jantung berdebar dan sesak napas.
3. Terdapat darah dalam muntahan. Muntah dapat berwarna merah terang atau menyerupai warna kopi.
4. Nyeri hebat pada dada atau perut.
5. Sakit kepala parah atau leher terasa kaku.
6. Demam tinggi.
7. Kelelahan, kebingungan, atau berkurangnya kesadaran.
8. Penglihatan kabur.
Timbulnya mual juga bisa dipicu oleh penyakit atau obat tertentu, seperti:
a. Sakit maag.
b. Penyakit refluks asam lambung (GERD).
c. Radang pada saluran pencernaan (gastroenteritis).
d. Radang usus buntu.
e. Hambatan pada saluran pencernaan.
f. Keracunan makanan.
g. Batu empedu.
h. Penyakit liver.
i. Penyakit ginjal.
j. Vertigo.
k. Migrain.
l. Infeksi telinga.
m. Tumor otak.
n. Bulimia.
o. Serangan jantung atau gagal jantung.
p. Efek samping obat-obatan, seperti antibiotik (erythromicin), obat pereda nyeri (ibuprofen, aspirin), atau obat darah tinggi (nifefipine).
q. Efek samping kemoterapi.
r. Efek samping setelah operasi
Beberapa kondisi serius yang menjadi penyebab muntah dan mual meliputi:
1. Apendisitis (radang usus buntu).
2. Gegar otak.
3. Meningitis (radang selaput otak) atau ensefalitis (radang jaringan otak).
4. Tumor otak.
5. Penyumbatan usus.
B. Gejala mual dan muntah
Muntah disertai dengan diare dapat menyebabkan dehidrasi yang berbahaya. Hal ini lebih mungkin terjadi pada anak-anak. Ketika merawat anak yang sakit, waspada terhadap gejala dehidrasi yang ditandai dengan bibir dan mulut kering, mata cekung, nadi cepat, dan napas cepat. Selain itu, gejala lain yang bisa terlihat adalah menangis tanpa mengeluarkan air mata, kencing menjadi kental dan sedikit, sementara pada bayi terlihat cekung pada ubun-ubun, tidak ada popok basah atau kencing berkurang.
Mual dan muntah umumnya terjadi pada mereka dengan infeksi mulai dari influenza hingga gastroenteritis. Gejala yang terjadi dengan mual dan muntah termasuk:
1). Sakit perut.
2.) Diare.
3.) Demam.
4.) Kepala ringan.
5.) Vertigo.
6.) Keringat berlebih.
7.) Mulut kering.
8.) Mengurangi buang air kecil.
9.) Sakit dada.
10). Pingsan.
11). Kebingungan.
12). Kantuk berlebihan.
13). Muntah darah.
C. Pengobatan mual dan muntah
Obat yang digunakan untuk mengatasi mual dan muntah bermacam-macam dan pilihan penggunaan obat anti mual dan muntah disesuaikan dengan penyebabnya, ringan-beratnya derajat keparahan, dan derajat keamanan bagi pasien.
Ondansetron produksi Indofarma termasuk obat yang digunakan untuk mengatasi mual dan muntah dengan derajat sedang sampai berat seperti pada kondisi:
1. Mual muntah pasca kemoterapi (terapi pada penderita kanker)
2. Mual muntah pasca operasi
3. Mual muntah hebat hiperemesis gravidarum
Ondansetron termasuk kelompok obat Antagonis serotonin 5-HT3, yang bekerja dengan menghambat secara selektif serotonin 5-hydroxytriptamine (5HT3) berikatan pada reseptornya yang ada di CTZ (chemoreseceptor trigger zone) dan disaluran cerna. Serotonin 5-hydroxytriptamine (5HT3) merupakan zat yang akan dilepaskan jika terdapat toksin dalam saluran cerna, berikatan dengan reseptornya dan akan merangsang saraf vagus menyampaikan rangsangan ke CTZ dan pusat muntah dan kemudian terjadi mual dan muntah.
Dibandingkan dengan obat anti mual dan muntah yang lain, Ondansetron memiliki keunggulan sebagai berikut sangat efektif mengatasi mual dan muntah yang hebat, relatif lebih aman karena tidak menimbulkan rekasi ekstrapyramidal, relatif aman digunakan untuk anak dan kasus hyperemesis gravidarum pada ibu hamil, mempercepat pengosongan lambung.
Efek samping Ondansetron yang relatif sering ditemukan adalah sakit kepala, pusing dan susah buang air besar. Tetapi terkadang efek samping ini hilang dengan sendirinya tanpa perlu pengobatan khusus.
Bisa dikatakan, jika obat anti mual dan muntah yang lain tidak dapat mengatasi mual dan muntah, maka Ondansetron adalah obat yang paling tepat untuk mengatasi derita akibat mual dan muntah.
Ondansetron termasuk kedalam produk Ethical, artinya obat ini hanya boleh didapatkan dengan resep dokter dan dalam pengawasan dokter.
D. Diare
Diare adalah sebuah penyakit di saat tinja atau feses berubah menjadi lembek atau cair yang biasanya terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24 jam.[1] Di negara berkembang, diare adalah penyebab kematian paling umum kematian balita, dan juga membunuh lebih dari 2,6 juta orang setiap tahunnya.
Kondisi ini dapat merupakan gejala dari luka, penyakit, alergi (fructose, lactose), kelebihan vitamin C, dan mengonsumsi Buah-buahan tertentu. Biasanya disertai sakit perut dan seringkali mual dan muntah. Ada beberapa kondisi lain yang melibatkan tetapi tidak semua gejala diare, dan definisi resmi medis dari diare adalah defekasi yang melebihi 200 gram per hari.
Memakan makanan yang asam, pedas, atau bersantan sekaligus secara berlebihan dapat menyebabkan diare juga karena membuat usus kaget.
Hal ini terjadi ketika cairan yang tidak mencukupi diserap oleh usus besar. Sebagai bagian dari proses digestasi, atau karena masukan cairan, makanan tercampur dengan sejumlah besar air. Oleh karena itu makanan yang dicerna terdiri dari cairan sebelum mencapai usus besar. Usus besar menyerap air, meninggalkan material yang lain sebagai kotoran yang setengah padat. Bila usus besar rusak / radang, penyerapan tidak terjadi dan hasilnya adalah kotoran yang berair.
Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga seringkali akibat dari racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih dan dengan makanan mencukupi dan air tersedia, pasien yang sehat biasanya sembuh dari infeksi virus umum dalam beberapa hari dan paling lama satu minggu. Namun untuk individu yang sakit atau kurang gizi, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat mengancam-jiwa bila tanpa perawatan.
Diare dapat menjadi gejala penyakit yang lebih serius, seperti disentri, kolera atau botulisme, dan juga dapat menjadi indikasi sindrom kronis seperti penyakit Crohn. Meskipun penderita apendisitis umumnya tidak mengalami diare, diare menjadi gejala umum radang usus buntu. Diare juga dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan, terutama dalam seseorang yang tidak cukup makan. jadi apabila mau mengkonsumsi alkohol lebih baik makan terlebih dahulu.
Kondisi cuaca yang tidak stabil, sanitasi tempat pengungsian yang buruk serta kondisi rumah yang masih kotor terkena genangan air, juga sulitnya mendapat air bersih menyebabkan mudahnya terjadi wabah diare setelah banjir. Penyakit diare yang terlihat ringan justru bisa membahayakan jiwa, karena saat tubuh kekurangan cairan, maka semua organ akan mengalami gangguan. Diare akan semakin berbahaya jika terjadi pada anak-anak.
E. Gejala Diare
Gejala yang biasanya ditemukan adalah buang air besar terus menerus disertai dengan rasa mulas yang berkepanjangan, dehidrasi, mual dan muntah. Tetapi gejala lainnya yang dapat timbul antara lain pegal pada punggung, dan perut sering berbunyi.
F. Perawatan diare
Perawatan untuk diare melibatkan pasien mengonsumsi sejumlah air yang mencukupi untuk menggantikan yang hilang, lebih baik bila dicampur dengan elektrolit untuk menyediakan garam yang dibutuhkan dan sejumlah nutrisi. Oralit dan tablet zinc adalah pengobatan pilihan utama dan telah diperkirakan telah menyelamatkan 50 juta anak dalam 25 tahun terakhir.[1] Untuk banyak orang, perawatan lebih lanjut dan medikasi resmi tidak dibutuhkan.
Jika tidak tersedia oralit bubuk, oralit dapat dibuat dengan bahan-bahan berikut ini:[2]
1.) 200 ml atau segelas seukuran belimbing air matang
2.) 2 sendok teh gula pasir
3.) 1/2 sendok teh garam halus
Campur semua bahan hingga larut lalu minumkan pada penderita diare. Minum oralit dengan ketentuan sebagai berikut:
UsiaPemberian Setelah 3 Jam Diketahui DiarePemberian Setelah BAB
Kurang dari 1 tahun1 1/2 gelas1/2 gelas
1 - 4 tahun3 gelas1 gelas
5 - 12 tahun6 gelas1 1/2 gelas
Dewasa12 gelas5 gelas
Diare di bawah ini biasanya diperlukan pengawasan medis:
♦ Diare pada balita
♦ Diare menengah atau berat pada anak-anak
♦ Diare yang bercampur dengan darah.
♦ Diare yang terus terjadi lebih dari 2 minggu.
♦ Diare yang disertai dengan penyakit umum lainnya seperti sakit perut, demam, kehilangan berat badan, dan lain-lain.
♦ Diare pada orang yang bepergian (kemungkinan terjadi infeksi yang eksotis seperti parasit)
♦ Diare dalam institusi seperti rumah sakit, perawatan anak, institut kesehatan mental.
F. Penanggulangan diare
Beberapa cara penggulangan diare antara lain:
1.) Jaga hidrasi dengan elektrolit yang seimbang. Ini merupakan cara paling sesuai di kebanyakan kasus diare, bahkan disentri. Mengkonsumsi sejumlah besar air yang tidak diseimbangi dengan elektrolit yang dapat dimakan dapat mengakibatkan ketidakseimbangan elektrolit yang berbahaya dan dalam beberapa kasus yang langka dapat berakibat fatal (keracunan air).
2.) Mencoba makan lebih sering tetapi dengan porsi yang lebih sedikit, frekuensi teratur, dan jangan makan atau minum terlalu cepat.
3.) Cairan intravenous: kadangkala, terutama pada anak-anak, dehidrasi dapat mengancam jiwa dan cairan intravenous mungkin dibutuhkan.
4.) Terapi rehidrasi oral: Meminum solusi gula/garam, yang dapat diserap oleh tubuh.
5.) Menjaga kebersihan dan isolasi: Kebersihan tubuh merupakan faktor utama dalam membatasi penyebaran penyakit.
Bab III
Penutup
G. Daftar pustaka :
√ https://id.m.wikipedia.org/wiki/Diare
√ https://m.detik.com/health/advertorial-reguler/d-1184639/mual-dan-muntah-kenali-obatnya