Pijat Totok Punggung bagi Ibu Hamil dengan Riwayat Hipertensi
Oleh : Nur Mada Hayati
i.
Latar Belakang
Belakangan ini
pengobatan tradisional semakin berkembang. Dari pengobatan herbal hingga pijat
akupresur semuanya hadir dengan inovasi masing-masing. Banyak kalangan
masyarakat yang menggunakan pengobatan tradisional sebab selain lebih murah,
risiko angka kesakitan juga lebih ringan. Dari penyakit ringan musiman hingga
penyakit yang terlanjur stadium sudah memiliki alternatif dalam pengobatan
tradisional. Salah satunya melalui pijat akupresur totok punggung.
Pijat
titik punggung sendiri diresmikan oleh Yayasan Totok Punggung Indonesia pada
tahun 2016 dengan didirikannya Komunitas Totok Punggung yang sudah menyebar ke
beberapa kota. Sejauh ini pelatihan totok punggung sidah diberikan di sekitar
14 propinsi di Indonesia. Totok punggung alias topung juga aman diaplikasikan
pada pasien anak-anak ibu hamil hingga manula sehingga banyak dijadikan
alternatif penyembuhan dari pijat sinergi ini.
ii.
Tujuan
Mendalami jenis pengobatan totok
punggung yang aman bagi ibu hamil dengan
riwayat hipertensi
iii.
Jenis Penelitian
Punggung adalah
terminal atau pusat peredaran pembuluh darah & persyarafan yg berhubungan
langsung dengan organ-organ tubuh. Terapi totok punggung ini dilakukan
dengan cara menekan dan menggetarkan ujung jari pada titik-titik serta area
tertentu di daerah punggung. Digunakan untuk menguraikan timbunan lemak di sekitar pembuluh darah yang tersumbat yang dilakukan di
sepanjang tulang punggung hingga sumbatannya teratasi dan terurai.
Kelebihan terapi akupresur totok
punggung sebagai berikut.
1.
Mudah. Tidak seperti ilmu pengobatan lain yang
perlu belajar cukup lama, totok punggung bisa dipelajari secara singkat dan
bisa dilakukan oleh siapapun. Tidak seperti yang lain, seperti akupuntur dan
pijat refleksi yang perlu belajar berbulan-bulan, totok punggung bisa dipelajari
secara lebih singkat.
2.
Aman. Titik-titik yang ditotok bukan area yang
membahayakan, dan cara menotoknya pun tidak ekstrem, cukup ditekan ringan dan
digoyang-goyang dengan satu jari saja.
3.
Nyaman. Hampir semua orang yang pernah ditotok
itu merasa nyaman. Berarti tubuh mengirim sinyal bahwa perlu tindakan di area
yang ditotok.
4.
Cepat berdampak pada kondisi tubuh menjadi
lebih baik. Karena itulah sering dipakai untuk kondisi darurat atau emergency
dan pertolongan pertama.
5.
Berikutnya, bukan pengobatan
oral, sehingga bisa seiring dengan pengobatan dokter atau herbal.
Berikut ini ada beberapa aturan penting yang
harus diperhatikan bagi ibu hamil sebelum melakukan pijat punggung.
1. Dilakukan oleh terapis yang berpengalaman
Pijat sendiri saat hamil saat hamil bisa berbahaya. Pastikan
Anda melakukan pijat dengan terapis atau ahli pijat khusus ibu hamil yang
sudah berpengalaman dan bersertifikasi. Terapis atau ahli pijat khusus ibu
hamil yang berpengalaman sudah lebih tahu titik-titik mana saja yang harus
dihindari, serta posisi yang aman bagi Anda.
2. Perhatikan usia kandungan
Dilansir dari laman Parents menurut
dokter kandungan asal Amerika Serikat dr Mary Rosser waktu yang aman dan
disarankan untuk pijat adalah saat usia kehamilan Anda 12 minggu atau
memasuki trimester kedua.
Pasalnya, trimester pertama merupakan waktu-waktu kritis saat janin mulai
terbentuk di dalam rahim.
Lagi pula, di trimester pertama banyak
orang yang mengeluhkan merasa tidak nyaman karena tubuh mereka belum bisa
berdaptasi terhadap perubahan di awal-awal masa kehamilan. Itu sebabnya,
biarkanlah tubuh Anda beradaptasi dulu terhadap perubahan dan rasa kurang
nyaman di trimester pertama. Baru setelah masuk trimester ke dua – saat kondisi
Anda dan janin sudah benar-benar stabil, Anda bisa melakukan terapi pijat.
3. Teknik pijat yang harus dihindari
Bagi ibu hamil yang ingin pijat, ada baiknya
menghindari pijat refleksi. Pasalnya,tekanan
yang diberikan saat dipijat hanya berfokus pada bagian kaki. Sedangkan beberapa
titik di pergelangan kaki dan betis bisa memicu kontraksi. Jadi apabila Anda
masih jauh dari tanggal persalinan, hindari pijat ini.
Selain itu, Anda juga harus menghindari pijat
tradisional (diurut). Pasalnya, terapis pijat tradisional akan memberikan
tekanan yang kuat menggunakan ujung ibu jarinya. Nah, tekanan seperti inilah
yang justru lebih berisiko memicu rasa nyeri atau pindahnya gumpalan darah ke
bagian tubuh yang memerlukan aliran darah yang lancar, terutama saat memijat
betis dan kaki. Ingat, volume darah seorang wanita berlipat ganda selama
kehamilan.
4. Posisi saat dipijat
Sebelum melakukan pemijatan, pastikan tempat
pijat diatur sedemikian rupa. Tambahkanlah bantal penyangga agar Anda bisa
nyaman dan rileks. Untuk memijat area punggung, panggul dan bokong, biasanya
terapis menyarankan Anda berada dalam posisi miring. Sementara untuk area
kepala, bahu, betis, paha, serta tangan, terapis akan menyarankan Anda untuk
tidur telentang atau dalam posisi duduk.
5. Bilang kalau Anda merasa tidak nyaman
Komunikasikan dengan terapis atau ahli pijat
terkait kadar tekanan atau kekuatan ketika memijat. Mintahlah agar dipijat
dengan tekanan lembut dan tidak terlalu keras. Segera katakan jika Anda merasa
tidak nyaman. Intinya, teknik pemijatan pada semua area tubuh harus dilakukan
dengan teknik yang lembut. Kombinasi gerakan pijat antara memutar, menekan,
mengusap dan menggosok, harus dilakukan perlahan-lahan dan terkendali.
6. Pakai minyak esensial yang aman
Perhatikan minyak esensial atau aromaterapi yang
digunakan selama pemijatan. Pilihlah sesuai selera dan tanyakan kepada terapis
mengenai keamanan minyak esensial yang digunakan selama pemijatan.
iv.
Hasil Penelitian
Prevalensi
hipertensi di Indonesia berada pada urutan 10 besar yang dapat menyebabkan
kematian pada semua kelompok umur, dengan prevalensu sebesar 26,5%. Pengobatan
hipertensi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu terapi farmakologi dan non farmakologi.
Terapi farmakologi dapat memberikan efek samping kepada penderita hipertensi
karena respon tubuh tiap penderita hipertensi bisa berbagai macam. Terapi non
farmakologi yang dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah salah satunya
yaitu dengan memberikan terapi akupresur totok punggung. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis pengaruh terapi totok punggung terhadap tekanan
darah pada pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Bandarharjo Senarang.
Desain pada penelitian ini adalah quasy experimental dengan pendekatan pre post
test design dan menggunakan 16 responden.
Hasil
penelitian terapi akupresur totok punggung ini adalah terdapat pengaruh pada
tekanan darah rendah pada penderita hipertensi dengan (p value =0,000).
Rekomendasi pada penelitian ini adalah bahwa terapi akupresur totok punggung
dapat digunakan sebagai terapi komplementer untuk menurunkan tekanan darah pada
penderita ibu hamil dengan hipertensi.
v.
Kesimpulan
Hipertensi sering dikatakan sebagai
the silent killler. Hipertensi menduduki posisi ketiga terbesar yang
menyebabkan kematian dini yang dapat memicu terjadinya gagal jantung kongestif
dan penyakit serebrovaskuler. Terapi non farmakologi hipertensi seperti massage
punggung dan akupresur mampu memberikan efek relaksasi dan menekankan tekanan
darah.
vi.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar