Powered By Blogger

Our lifes

Our lifes
SEHAT ITU MAHAL

Selasa, 12 November 2019

Darkness

#30HariMenulis2019_Hari_11
#Darkness

Tepuk tangan bergemuruh memenuhi langit-langit ballroom.  Seorang wanita paruh baya dengan dandanan highlight mengacungkan gelas berkakinya. Tatapannya menatap ke arah seorang pemuda diatas panggung dengan senyum puas. Akhirnya, proyek besar yang ia rencanakan sukses malam ini. Hotel ini resmi dibuka, dan hak milik sudah sepenuhnya berada pada anak satu-satunya tersebut.

"Rupanya Ia sudah berhasil memenuhi keinginanmu,"Ucap seseorang dengan nada datar. Tatapannya sama-sama mengarah pada anaknya yang berkeliling menyapa para tamu yang termasuk investor pada perusahaan mereka.

"Ini baru permulaan, tunggu saja nanti. Aku pastikan anakku untuk menandatangani surat teken lainnya,"sahut wanita itu dengan suara mantap. Laki-laki disampingnya hanya menggeleng dan memandang wajah istrinya yang masih cantik itu dengan perasaan kasian. Ia tau, istrinya sejak dulu ingin membalas dendam pada keluarga besar dari Ibunya yang sering menghina keluarganya. Ia mengetahui ambisi Istrinya tersebut telah berlebihan. Sejak ia memberikan kursi direktur di sebuah perusahaan, istrinya itu ingin memonopoli semua hal. Melakukan hal-hal yang keluar batas demi menyelesaikan balas dendamnya. Dan, yang sungguh yang paling Ia sayangkan adalah keputusan Istrinya tersebut mencabut pendidikan kuliah anak mereka demi menggantikannya menjadi direktur di salah satu hotel kepunyaan mereka.

Dari jauh mereka melihat wajah anaknya tersenyum. Tapi, sang Ayah memandang Iba dan prihatin terhadapnya. Ia dulu memang kaya, ia menikahi istrinya-si gadis biasa-biasa saja, dengan niat membangun keluarga yang harmonis bukan yang seperti ini. Sejak tahun lalu-saat ia berada di Zimbabwe, tepat ia memberikan jabatan direkturnya untuk istrinya itu, orang tuanya menelpon. Katanya, keluarga mereka bangkrut dan itu adalah ulah istrinya yang mengeklaim hak warisan dirinya, sehingga saham keluarganya merosot dan jatuh. Keluarga orang tuanya tertimpa hutang.

Anak lelaki yang paling dibanggakannya itu mendekati mereka, langkahnya tegap tanpa keraguan sedikitpun. Pandangan Ayah-Anak itu bertemu. Mereka bertiga berhadapan layaknya keluarga bahagia. Sang Ayah menatap kedalam mata anaknya, berusaha menyelami isi hatinya. Ada yang bergejolak didalam  tatapannya. Rasa bersalah menggerogoti jiwanya karena telah menempatkan anaknya pada kondisi seperti ini.

'Maafkan Ayah, Nak!'

Lampu Blitz mengarah pada mereka. Mereka bertiga menghadap kamera. Moment bahagia mereka terabadikan di rolling kamera. Disiarkan di stasiun-stasiun televisi, dan majalah-majalah mengulas berita tentang mereka. Keluarga Arya Bima yang paling dicari sebab kekayaannya yang tak terhingga.

#word count 356

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Resume Konsep Dasar Pelayanan Kebidanan Komunitas  ================= Kebidanan komunitas merupakan gabungan dari beberapa istilah, ya...